Al-Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi mengatakan,
“Ketahuilah, bila api amarah berkobar dengan kuat, maka ia membutakan pemiliknya, dan membuatnya tuli dari semua nasehat, karena amarah naik ke otak lalu ia menutup sumber-sumber pikiran, bahkan bisa merembet kepada simpul-simpul perasaan sehingga ia menggelapkan matanya sehingga tidak melihat dengan matanya, dunia menjadi hitam di wajahnya, otaknya menjadi seperti gua yang di dalamnya dinyalakan api, udaranya sumpek hitam, suasananya panas, penuh dengan asap, ada cahaya lemah lalu ia padam, sehingga kaki tidak bisa melangkah dengan tegak, kata tidak terdengar padanya, gambaran tidak terlihat padanya, hingga dia tidak mampu memadamkan api.
Demikianlah yang dilakukan oleh amarah terhadap hati dan otak, bisa jadi amarahnya naik dan akhirnya membunuh pemiliknya sendiri.
Di antaranya dampak amarah pada penampilan lahir adalah rona perubahan kulit, bergetarnya anggota badan dengan keras, keluarnya perbuatan-perbuatan di luar control, perubahan pada tubuh bahkan bertingkah seperti perbuatan orang-orang gila. Seandainya orang yang marah melihat dirinya saat marah, betapa buruknya dia, niscaya dia menolak keadaan tersebut pada dirinya, dan sudah dimaklumi bahwa keburukan bathin lebih besar dari gambaran lahir tersebut.”
[Mukhtashor Minhajul Qoshidin, Ibnu Qudamah Al-Maqdisi]
Semoga bermanfaat dan dapat menjadi bahan renungan sebelum menumpahkan kemarahan.
“Ketahuilah, bila api amarah berkobar dengan kuat, maka ia membutakan pemiliknya, dan membuatnya tuli dari semua nasehat, karena amarah naik ke otak lalu ia menutup sumber-sumber pikiran, bahkan bisa merembet kepada simpul-simpul perasaan sehingga ia menggelapkan matanya sehingga tidak melihat dengan matanya, dunia menjadi hitam di wajahnya, otaknya menjadi seperti gua yang di dalamnya dinyalakan api, udaranya sumpek hitam, suasananya panas, penuh dengan asap, ada cahaya lemah lalu ia padam, sehingga kaki tidak bisa melangkah dengan tegak, kata tidak terdengar padanya, gambaran tidak terlihat padanya, hingga dia tidak mampu memadamkan api.
Demikianlah yang dilakukan oleh amarah terhadap hati dan otak, bisa jadi amarahnya naik dan akhirnya membunuh pemiliknya sendiri.
Di antaranya dampak amarah pada penampilan lahir adalah rona perubahan kulit, bergetarnya anggota badan dengan keras, keluarnya perbuatan-perbuatan di luar control, perubahan pada tubuh bahkan bertingkah seperti perbuatan orang-orang gila. Seandainya orang yang marah melihat dirinya saat marah, betapa buruknya dia, niscaya dia menolak keadaan tersebut pada dirinya, dan sudah dimaklumi bahwa keburukan bathin lebih besar dari gambaran lahir tersebut.”
[Mukhtashor Minhajul Qoshidin, Ibnu Qudamah Al-Maqdisi]
Semoga bermanfaat dan dapat menjadi bahan renungan sebelum menumpahkan kemarahan.
Opik kitari@ Semoga bermanfaat bagi yg membaca tulisan ini. Lanjutkan.
BalasHapusOpik kitari@ semoga bermanfaat bagi yang membaca tulisan ini. Lanjutkan!
BalasHapusAamiin.....
Hapus