Sabtu, 16 Maret 2013

Cerita Lama Sahabatku

"Hubungan ini tak dapat kita lanjutkan karena keyakinan kita yang berbeda".

Tergores lagi kata-kata terakhirku untuk Adolf kekasihku sekitar 2 tahun yang lalu. Dan kini dia berdiri tepat di depanku memenuhi janjinya untuk menemaniku rekreasi ke Pangandaran bersama teman-teman.

Adolf adalah seorang pemuda yg tidak begitu tampan tapi cukup manis. Kulit yang agak gelap menampakan ke-Ambonannya. Mamanya yang Katolik membuat dia begitu lekat dengan agamanya. Kalung salib selalu menggantung di lehernya dan memberikan identitas diri sesungguhnya.


Dan kini semua terpampang kembali lekat di depanku setelah 2 tahun silam menghilang. Deru gelora degup jantungku sungguh tak mampu aku kuasai. Jilatan-jilatan kenangan masa lalu meloncat-loncat dibenakku. Adolf menghampiriku, mengajakku bersalaman. Senyum dan sapa lembutnya membuat hatiku melayang, terbang ke nirwana. Obrolan yang kami buka baru seputar pertemuan dan rekreasi ini.

Akhirnya mobil dan teman-teman yg lain sudah berkumpul. Saatnya kami berangkat menikmati indahnya petang menuju malam bersama sejuta cerita yg akan kami bawa hingga penghujung malam ini.

Tulisan ini ku tulis untuk seorang sahabatku yang sudah mempercayakan kisahnya untuk aku tulis. ^_^

wQ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar